Minggu, 24 Oktober 2010

3R = REDUCE, REUSE, RECYCLE

Apa sih maksudnya?

Reduce atau mengurangi artinya melakukan upaya mengurangi produksi sampah dengan mengurangi pemakaian produk-produk yang dapat menjadi limbah. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang kita tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan.

Reuse atau pemakaian ulang merupakan upaya mengurangi produksi sampah dengan memakai ulang barang-barang yang ‘dianggap’ sebagai limbah. Mengapa ‘dianggap’ diberi tanda petik? Karena seringkali kita langsung menjadikan limbah barang-barang yang sebetulnya masih dapat kita manfaatkan baik dalam bentuk aslinya maupun sebagai alternatif untuk kebutuhan lainnya.

R ketiga adalah Recycle atau daur ulang yang berarti memanfaatkan limbah untuk dijadikan produk lain atau sejenis. Daur ulang dalam jumlah besar belum banyak dilakukan di Indonesia. Selain memang belum memasyarakat, membutuhkan teknologi tinggi dan biaya besar. Yang paling memungkinkan adalah melakukan daur ulang untuk sampah organik, menggunakan Takakura Home Method ataupun metoda lainnya. Kuncinya: harus melakukan pemilahan sampah terlebih dahulu.

Memang kenapa sih musti REDUCE, REUSE, dan RECYCLE?

Selain 3R, banyak pula yang menggunakan istilah 4R bahkan 5R dengan tambahan repair dan replant. Namun kita coba mulai saja dengan yang paling sederhana yakni 3R. Apa keuntungannya kalau kita mau peduli terhadap persoalan lingkungan dengan melakukan 3R ini? Dengan melakukan 3 hal tersebut, kita dapat:
1. Menyelamatkan sumber daya alam. Karena dengan 3R kita menghambat pengambilan materi alam sehingga menjaga kelestarian sumber daya alam.
2. Menghemat pengeluaran. Jika kita melakukan 3R sedikit banyak kita telah melakukan penghematan terhadap pengeluaran kita.
3. Menyimpan energi dan mengurangi resiko perubahan iklim. Karena dengan melakukan 3R terutama daur ulang sampah kita mengurangi faktor penggunaan bahan bakar dalam proses pengolahan sampah skala besar. Selain itu tumpukan sampah jga dapat menghasilkan gas metana yang ikut menyumbang buruknya lapisan ozon dan menyebabkan pemanasan global.
4. Mengurangi kebutuhan untuk tempat pembuangan sampah baik TPS maupun TPA.
5. Tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Membuang sampah berarti menimbulkan masalah bagi orang lain yang ‘ketiban pulung’ wilayah tinggalnya dihuni TPS atau TPA.
6. Mengurangi dampak munculnya penyakit karena sampah yang tercecer di udara terbuka.
7. Dan masih banyak hal positif lain kalau kita mau ambil bagian dalam pengurangan sampah ini.

Apa saja yang bisa kita lakukan dalam 3R ini?

Sebagai contoh:

Reduce:
Kantor: kurangi penggunaan kertas dengan melihat print preview terlebih dulu sebelum mencetak agar tidak salah.
Rumah tangga: kurangi penggunaan kertas tissue dan ganti dengan lap kain atau sapu tangan.
Sekolah: kalau masih memungkin, lebih baik pinjam buku di perpustakaan daripada membeli buku baru.

Reuse:
Kantor: kumpulkan kertas-kertas yang bagian belakangnya masih kosong untuk dimanfaatkan berbagai keperluan lain.
Rumah tangga: kumpulkan baju-baju yang sudah kekecilan atau bosan pakai untuk diberikan kepada saudara atau yang membutuhkan.
Sekolah: kumpulkan sisa buku catatan tahun lalu yang masih kosong dan jilid sendiri untuk dijadikan buku catatan yang baru.

Recycle:
Kantor: kumpulkan kertas-kertas yang sama sekali sudah tidak bisa dimanfaatkan secara langsung; lakukan proses daur ulang menjadi kertas baru.
Rumah tangga: melakukan pengomposan untuk sampah organik rumah tangga.
Sekolah: kumpulkan gelas-gelas plastik di rumah atau kantin sekolah dan ubah menjadi wadah tempat menyimpan aneka pernik keperluan sekolah seperti alat tulis, dll.

Sekilas akan terlihat berat, tapi kalau sudah mencobanya kita akan terbiasa. Yang terpenting adalah komitmen untuk terlibat maka kreativitas akan muncul dengan sendirinya. Tanpa itu kita bisa saja membuang sampah di jalan dengan mudah. Sebaliknya, kalau kita sudah terbiasa hidup menghargai lingkungan, maka kita dengan mudah dapat menahan diri.