Rabu, 29 Agustus 2007

Mensyukuri Nikmat Allah

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS An Nahl [16]: 18).


"Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri." (QS An Naml [27]: 40).

Sungguh Allah telah banyak memberikan berjuta-juta kenikmatan yang tidak pernah kita rasakan selama ini, mulai dari bangun tidur sampai kita tidur kembali.

Perjalanan kami sekeluarga ke Serang Banten dalam rangka mengantar anak kami yang pertama bernama AMALIA NUR SHABRINA MASTURAH untuk melanjutkan sekolah di SMPIT Nurul Fikri merupakan perjalanan yang sangat membawa hikmah tersendiri bagi kami, betapa tidak kami sekeluarga dari Bontang-Balikpapan-Jakarta merasakan menempuh perjalanan dengan kenyamanan yang tak terkira, yang di atas awan kami merasakan sedang duduk dihamparan permadani putih terbentang luas. Kami termenung sejenak bagaimana seorang Rasul Allah yang tidur hanya dengan selembar tikar dan selalu mengutamakan ummatnya dari pada dirinya pribadi.

Didalam perjalanan, kami menjumpai beberapa pengemis yang cacat kakinya, yang tidak ada tangannya, buta matanya dan anak-anak kecil yang mengamen yang sebetulnya diusia dia seharusnya masih mendapat kasih sayang orangtuanya, bersekolah dan bermain namun karena kerasnya pergulatan dunia akhirnya dia lakukan pekerjaan itu untuk menghidupi badannya. Ya Allah....alhamdulillah, anak-anakku masih bersekolah, makan enak, anak-anak yang sehat dan cerdas dan banyak lagi kenikmatan2 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Sepanjang masa dan ketika kita menikmati kurniaan ALLAH. Setiap detik dan setiap saat sejak kita dilahirkan hingga kita dewasa, kita tidak putus-putus dikurniakan oleh Allah dengan pelbagai nikmat. Lantaran ianya berlaku sepanjang masa dan menjadi sesuatu yang lumrah, lantas kita tidak mempunyai perasan dan menghiraukannya. Kita seolah-olah terlupa bahwa ia adalah hadiah dan kurnia ALLAH kepada kita. Begitulah perangai kita yang tak ubah seperti kacang lupakan kulit.

Sesuap nasi yang kita makan, setiap teguk air yang kita minum, setiap zarah udara yang kita hirup, bahkan setiap pandangan yang kita lihat adalah kurnia Allah. Tanpa kurnia ini, kita tidak dapat mengunyah makanan atau meneguk minuman atau menghirup udara di sekeliling kita. Selagi kita hidup di muka bumi ini kita tidak sunyi dari menerima kurnia ini. Begitulah penyayangnya ALLAH yang bersifat Ar-RAHMAN. ALLAH menganugerahkan kurniaNya kepada semua makhluk, kepada yang taat kepadaNya atau sebaliknya. Maka mengapa kita mesti mendustakan kurnia ini? ALLAH masih sayang kepada hamba-hambaNya meskipun terlalu banyak orang yang tidak bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan. Sebanyak 31 kali di dalam Al-Quran, Allah mengulangi ayat di atas sebagai peringatan kepada kita supaya bisa menilai sejauh mana kesyukuran kita terhadap nikmatNya.

Rabu, 22 Agustus 2007

Ilmu silat uang

Apakah Anda mau naik gaji 3 kali lipat dengan cepat?

Apakah Anda mau meningkatkan keberhasilan usaha Anda 1000 bahkan 10.000 persen?
Apakah Anda ingin berpenghasilan tak terbatas?
Begitulah kira-kira berbagai bentuk iklan yang sering kita lihat tentang training keuangan. Iklan itu benar, dan sah-sah saja. Hanya saja iklan itu menggambarkan sebagian dari cara seseorang untuk meraih kebahagiaan finansial. Ikaln itu hanya berfokus pada bagaimana kita meningkatkan penghasilan.
Padahal untuk meraih bebas finansial diperlukan 3 ilmu sekaligus : ilmu mengendalikan uang, ilmu menghasilkan uang, dan ilmu menyimpan uang. Kalau dalam dunia persilatan, ada tiga ilmu yang utama : kuda-kuda, jurus pukulan dan tangkisan, dan tenaga dalam.

Kuda-kuda kendali diri

Kebanyakan orang dalam tujuan meraih kekayaan mengandalkan kenaikan penghasilan. Apakah cara ini dijamin berhasil? Tidak. Justru ilmu pertama yang perlu dikuasai adalah ilmu pengelolaan keuangan. Kalau dalam silat, inilah yang disebut ‘kuda-kuda’.
Semua perguruan silat saat pertama kali melatih anggota baru berfokus pada mengajarkan kuda-kuda. Percuma punya jurus pukulan sakti, percuma juga punya tenaga dalam yang hebat, selama kuda-kudanya lemah seseorang akan terpelating dan terluka oleh jurusnya sendiri.
Demikian pula dalam mengelola uang, yang pertama kali diajarkan haruslah ilmu mengelola uang sedemikian rupa sehingga berapapun uang yang Anda miliki akan bisa cukup untuk memnuhi kebutuhan Anda. Kalau ilmu yang ini belum dikuasai, maka berapapun penghasilan Anda akan tetap kurang dan nombok di akhir bulan.
Sedemikian pentingnya ilmu kuda-kuda ini sehingga bila seseorang sungguh-sungguh ingin menguasai ilmu menjadi kaya, maka yang perlu dipelajari pertamakali adalah ilmu pengendalian uang ini.

Jurus penghasilan

Setelah mempunyai dasar pengelolaan uang yang cukup baik (dibuktikan dengan cukupnya penghasilan Anda dan bebas hutang), maka ilmu berikutnya yaitu jurus pukulan dan tangkisan baru layak dikuasai. Ilmu ini adalah berbagai kiat untuk bisa menghasilkan ‘massive income’, yaitu pendapatan yang besar, yang bisa menyisakan tabungan setelah dikurangi dengan keperluan rutin sehari-hari. Ada berbagai kita, ada berbagai jurus, ada berbagai jenis pukulan sakti yang bisa digunakan untuk mendapatkan penghasilan yang besar. Setiap orang tentunya perlu mempunyai satu dua jurus pamungkas, selain jurus-jurus standar dalam mencari penghasilan.
Apakah dalam pekerjaan Anda sekarang, Anda sudah punya jurus pamungkas? Kita bisa evaluasi dengan seberapa cepat dan sering kita bisa mendapatkan penghasilan yang relatif cukup besar. Kalau selama ini penghasilannya relatif stabil (dan kecil), berarti belum menemukan jurus sakti pamungkas.

Tenaga dalam investasi

Puncak dari ilmu silat akhirnya adalah tenaga dalam. Percuma juga punya kuda-kuda yang benar, jurus yang bagus, tapi tidak punya tenaga dalam. Tenaga dalam di keuangan adalah ilmu invetasi yang akan memberikan Anda penghasilan pasif. Ini seakan-akan membangun tenaga dalam yang akan membuat silat Anda makin dahsyat. Ini juga seakan ilmu pernafasan menyimpan nyawa, yang akan membuat Anda bisa bangkit kembali setelah kalah telak dalam sebuah pertempuran.
Ibaratnya, andai Anda mendapat musibah berupa PHK, atau mengalami sakit dan kecelakaan, atau memang pensiun, maka penghasilan dari investasi inilah yang akan menyelamatkan Anda. Ibaratnya, setelah makin tua dan fisik makin lemah, maka pesilat tangguh akan tetap hebat jika memiliki tenaga dalam yang hebat.
* * *
Jadi kita perlu memiliki 3 ilmu sekaligus, yaitu kuda-kuda, jurus sakti, dan tenaga dalam. Urutannya pun demikian. Mula-mula pelajari dulu hingga mahir tentang kuda-kuda kendali uang. Kemudian tingkatkan untuk menguasai jurus sakti penghasilan. Lalu amankan hari tua Anda dengan menghidupkan tenaga dalam investasi.